PROFIL RS. St. Carolus (RSSC)

Rumah Sakit St. Carolus (RSSC) yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Perhimpunan St. Carolus Vereeniging (PPSC) adalah rumah sakit Katolik pertama di Indonesia yang diprakarsai oleh Vikaris Apostolik Batavia (sekarang disebut Keuskupan Agung Jakarta). RSSC merupakan perwujudan dari kepedulian terhadap ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat. Dalam menjalankan kegiatannya, RSSC berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku serta kaidah Gereja Katolik yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan keluarga yang profesional, aman dan berbelarasa
MISI
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan sikap belarasa, hormat terhadap kehidupan tanpa membedakan agama, ras, golongan dan sosial.




Nilai Keutamaan
I-CARE
Description: I-Care Nilai Keutamaan Carolus
INTEGRITY
Konsisten, profesional, jujur, bertanggung jawab, sepenuh hati
COMPASSION
Ikut merasakan, memahami, berani bertindak
ASSURANCE
Menjamin kualitas layanan dan nyaman
RESPECT
Menghormati dan menghargai
EMBRACE INNOVATION
Membuat perubahan, konstruktif dan inovatif

Artikel Lainnya:

Peran Kesehatan Gigi Guna Mendukung Percepatan Pembangunan Kesehatan Berdasarkan Isu Strategis Pembangunan Kesehatan 2018

Peran Kesehatan Gigi Guna Mendukung Percepatan Pembangunan Kesehatan Berdasarkan Isu Strategis Pembangunan Kesehatan 2018

19JAN
P

1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak
–          Penyuluhan dan pemberian informasi kepada ibu dapat dilakukan dalam kegiatan Posyandu rutin yang ada di masyarakat
–          Pemeriksaan gigi bagi balita yang bertujuan agar gigi susu yang sudah tumbuh tidak terserang karies (gigi berlubang) sehingga tidak mengganggu pola makan dan zat gizi yang masuk bersama makanan dapat terserap dengan baik.

2. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan
–          Gigi berlubang merupakan salah satu dari penyakit yang tidak menular, namun dapat berkembang apabila tidak dikendalikan sehingga dapat mengganggu seseorang yang menderitanya, oleh karena itu dengan memperhatikan keadaan kesehatan gigi dan mulut dapat mengendalikan penyakit tidak menular. Gigi berlubang dapat dikendalikan dengan pemeriksaan rutin yang dilakukan minimal 6 bulan sekali.

3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata
–          Mengadakan pelatihan bagi  tenaga kesehatan yang berada jauh dari kota dan mendayagunakan kader kesehatan yang ada di setiap desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di desa.

Artikel Lainnya:

KESEHATAN GIGI CERMINAN DIRI

Sariawan, gusi bengkak, bau mulut, atau gigi berlubang adalah beberapa contoh dari kesehatan gigi dan mulut yang buruk. Padahal, masalah gigi atau gusi tidak melulu sekadar bikin sulit makan ataupun bicara. Sebuah studi menemukan bahwa kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit membahayakan.
Oleh karena itu, kami menyajikan beberapa tips berguna untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Cara mudah menjaga kesehatan gigi dan mulut

1. Jangan sikat gigi terlalu keras

Salah satu tujuan sikat gigi adalah menghilangkan plak gigi. Namun, jika Anda menyikat gigi terlalu keras, gesekannya dapat merobek gusi dan mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Akibatnya, gigi Anda jadi lebih sensitif. Selain itu, cara sikat gigi yang tidak benar dapat menyebabkan plak gigi malah menumpuk dan mengeras yang dapat berakibat pada gingivitis (peradangan gusi).
Menyikat gigi haruslah dilakukan secara lembut dengan gerakan memutar dan memijat gigi. Biasanya, lama durasi yang efektif untuk sikat gigi adalah sekitar dua menit.

2. Sikat gigi sebelum tidur

Anda pasti tahu jika Anda dianjurkan untuk sikat gigi setidaknya dua kali sehari: bangun pagi dan sebelum beranjak tidur.
Sikat gigi sebelum tidur ternyata dapat menghilangan kuman dan plak pada gigi Anda yang menumpuk lama sepanjang hari. Selain menyikat gigi, Anda juga dianjurkan untuk menyikat lidah demi menghilangkan kuman atau plak yang menempel pada lidah.

3. Gunakan pasta gigi berfluorida

Fluorida adalah unsur alami yang dapat ditemukan di banyak hal, seperti air minum dan makanan yang Anda konsumsi. Fluorida diserap tubuh untuk digunakan oleh sel-sel yang membangun gigi Anda untuk menguatkan enamel gigi. Fluorida juga merupakan pertahanan utama terhadap kerusakan gigi yang bekerja dengan memerangi kuman yang dapat menyebabkan kerusakan, serta menyediakan perlindungan alami untuk gigi Anda. Oleh karena itu, gunakanlah pasta gigi yang mengandung fluorida.

4. Jangan merokok

Tembakau dapat menyebabkan gigi menguning dan bibir menghitam. Merokok juga melipatgandakan risiko Anda terhadap penyakit gusi dan kanker mulut. Oleh karena itu, berhenti merokok sekarang juga.

5. Minum lebih banyak air

Air merupakan minuman terbaik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk bagi kesehatan mulut Anda karena aktivitas minum dapat membantu membersihkan beberapa efek negatif dari makanan dan minuman yang menempel pada gigi Anda. Bosan dengan rasa air putih yang hambar? Kami punya banyak cara kreatif untuk melatih Anda lebih banyak minum air putih.

6. Batasi konsumsi makanan yang manis dan asam

Anda mungkin seringkali mendengar nasihat, “Jangan banyak makan makanan manis, nanti giginya bolong”. Ternyata, kita memang tidak boleh sembarangan membantah nasehat orangtua. Makanan manis dan asam akan diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut yang kemudian dapat menggerogoti enamel gigi Anda. Asam inilah yang menyebabkan gigi Anda cepat berlubang.
Tidak perlu menghentikan konsumsi gula sama sekali untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, Anda hanya perlu membatasi konsumsinya.

7. Makan makanan yang bergizi

Sama halnya dengan air, makan makanan yang bergizi juga baik untuk kesehatan gigi dan mulut Anda. Makan makanan yang bergizi — termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran, dan produk susu — dapat memberikan semua nutrisi yang Anda butuhkan. Bahkan, sebuah studi menemukan bahwa omega-3 lemak — jenis lemak sehat dalam makanan laut— dapat dapat mengurangi risiko peradangan, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit gusi.

Artikel Lainnya:

HOBI MEMBACA SEHATKAN FISIK DAN MENTAL

doktersehat-baca-novel
DokterSehat.Com– Membaca merupakan kegiatan yang digemari banyak orang. Mmebaca dapat dilakukan di saat waktu luang atau sedang bersantai di sore hari.  Selain memperluas pengetahuan, membaca  juga memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan jiwa anda. Tetapi hobi membaca, terutama buku bagus, punya manfaat lebih dari itu karena menyehatkan mental dan fisik.
Di era twitter dan pesan pendek seperti saat ini, tingkat konsentrasi seseorang untuk membaca dalam waktu lama sudah jauh berkurang. Karenanya membaca novel atau buku bisa menjadi penawar.
Ahli saraf Baroness Susan Greenfield mengatakan, membaca bisa memperpanjang rentang perhatian pada anak-anak dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir jernih.
“Sebuah cerita memiliki awal, pertengahan, dan akhir. Sebuah struktur yang akan merangsang otak kita untuk berpikir dalam sebuah urutan, menghubungan sebab, akibat, dan keterkaitan. Makin sering dilakukan makin baik,” kata Greenfield.
Membaca juga akan memperkaya hubungan karena meningkatkan pemahaman kita pada kebudayaan lain dan membantu kita belajar berempati.
Penelitian baru yang dilakukan tim dari University of Michigan menemukan bahwa dalam 10 tahun terakhir ini, di mana perkembangan teknologi informasi sangat pesat, terjadi penurunan empati di kalangan para mahasiswa sampai 48 persen.
“Dalam permainan komputer kita harus menyelamatkan putri, tetapi kita tak banyak peduli pada si putri, tujuan kita adalah menang,” jelas Greenfield.
Berbeda dengan cerita putri dalam buku yang memiliki masa lalu, masa kini, dan masa depan, ia punya hubungan dan motivasi. Kita bisa merasa terhubung dengannya, kita melihat dunia melalui matanya.
Menurut John Stein, profesor emeritus ilmu saraf dari Magdalen College, Oxford, membaca sesungguhnya bukan kegiatan pasif. “Membaca melatih seluruh otak,” katanya.
Ketika kita sedang asyik membaca sebuah buku menarik, kita melakukan lebih dari sekedar mengikuti sebuah cerita. Membayangkan apa yang terjadi sangat baik untuk otak.
Teknologi pemindaian otak (MRI) kini bisa membuktikan hal tersebut. Dalam penelitian tahun 2009 di Amerika terungkap, saat kita membaca dan membayangkan sebuah pemandangan, suara, bau, dan rasa yang diceritakan dalam buku, berbagai area dalam otak yang dipakai untuk memproses hal itu di dunia nyata, ikut aktif. Sehingga tercipta sambungan-sambungan otak baru.
Dengan kata lain, saat membaca otak kita meniru pengalaman nyata seperiti halnya jika kita mengalami langsung. Hal tersebut tak terjadi ketika kita menonton televisi atau bermain video game.
Membaca juga terbukti menyehatkan mental karena kegiatan ini mengurangi perasaan kesepian dan membuat kita melupakan masalah sejenak. Penelitian tahun 2009 juga menunjukkan, membaca selama enam menit bisa mengurangi level stres lebih dari yang bisa dilakukan oleh musik atau kegiatan jalan-jalan.
Konsentrasi yang kita lakukan saat membaca akan mengalihkan pikiran, menenangkan ketegangan otot, dan memperlambat detak jantung. Membaca juga disebut mampu mencegah penuaan otak.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal The Archives of Neurology, disebutkan kebiasaan membaca sejak usia muda bisa mencegah penyakit Alzheimer. Pemindaian otak terhadap orang lanjut usia berusia di atas 60 tahun menunjukkan mereka yang melakukan kegiatan melatih otak secara rutin, seperti membaca, main catur, dan menulis surat, memiliki plak lebih sedikit di otaknya.
Jadi, mari mulai membaca

Artikel Lainnya: